Monday 1 October 2007

THE MOST EXPENSIVE JACKET THAT I’VE EVER HAD

Kemaren,ambil jaket di rumah hoe2 bareng ma na2. Setelah melihat wujud jaket yang kami pesan di salah satu konveksi di Jogja itu,kami tak henti-hentinya berkeluh kesah ria. Gimana enggak,jaket seharga 135 ribu, ternyata tidak lebih bagus daripada jaket almamaterku yang, maaf, saya pikir adalah jaket almamater terjelek yang pernah ada. Uang 135 ribu bukanlah uang yang sedikit buatku,mengingat kalo sekali ngelesi anak smp aja bayarnya 15 ribu satu kali datang. Coba pikir,berapa kali aku harus datang ngelesi untuk mendapat 135 ribu?

Jengkelnya lagi,sang pemilik konveksi tadi beralasan bahwa desain yang kami buat terlalu rumit, dan dia nggak bisa menjelaskan kepada sang penjahit dengan jelas. Kalau sudah begini salah siapa coba? Kalau dia nggak mudheng sama desain yang kita bikin,harusnya dia bilang sejak awal dong,sebelum jaket itu jadi. Bukannya malah bilang sekarang! Uang kami jadi melayang kan!

Okey,lupakan soal jumlah uang tadi. Seandainya apa yang kami dapat itu selayak mahalnya jaket itu,tentu kami akan berkata “ono rego ono rupa”, tapi masalahnya apa yang kami dapat,nggak sepadan dengan yang kami keluarkan. Bahannya jelek, jahitannya salah,ukurannya salah, naroh kancingnya juga salah, logonya salah pula! Masa’ jaket kok bentuknya jadi kayak baju beskap…pfff…huh…

No comments: