Wednesday 19 December 2007

DEBAT ILMIAH BAHASA INGGRIS UNS

Bulan ini, UNS mengadakan acara dengan tajuk 'DEBAT ILMIAH BAHASA INGGRIS'. Lomba ini nantinya akan diadakan tanggal 28-29 Desember 2007 di Student center UNS.Seperti namanya, maka lomba ini hanya berhak diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa UNS. Dan dari fakultas saya, mengirimkan dua tim debat. Mereka adalah:

TIM 1:
Dedi Hernadi
Nanik S.R
Ika Zahrotun

TIM 2:
F.Dian Ardi Wulandari
Susilowati
Wahyu Susilo Alfiantoro

Memang di antara kami berenam belum pernah mengikuti lomba debat dengan serius (benar-benar lomba), tapi dengan Bismillah dan niat, kami berani untuk maju. Hehehe. Tetap semangat! Kalah menang tak masalah, yang jelas, kita harus berikan apa yang kita mampu usahakan! Semngat ya teman-teman!!!

Cerita Tentang Seorang Sahabat

Tadi malam,saya dan beberapa teman dari ESA menonton SEA Theater yang pentas drama 'A Case of The Crushed Petunias". Acaranya berjalan sukses. Banyak sekali yang datang. Acara dibuka dengan pertunjukan musik dan pembawaan lagu oleh teman-teman yang kebetulan kebagian jatah nyanyi. Di sana ada mbak Nian,mbak Astrid, Lina,Melanie, dan yang terakhir -yang paling membuat orang fokus-, Dedi. Pasalnya Dedi, malam itu tampil berbeda dari biasanya. Kata anak-anak yang pada nonton sih, 'cakep'. Hahaha, coba kalau dia tahu soal ini, pasti bisa senyum-senyum terus dia. (Tak diapa-apain pun, orang bernama Dedi itu memang akan selalu tersenyum).
Saya kebetulan, dapat tempat duduk yang paling depan. Jadi saya bisa melihat tiap detail gerakan dari para pemain. Beberapa kali Dedi melakukan insiden kecil, dan sebenarnya saya ingin ikut tertawa bersama yang lainnya, tapi saya tahan. "Tega amat" pikir saya, yang alhasil, menghasilkan senyuman yang entah berapa lama.
Awalnya, saya pikir dia tak akan bernyanyi solo, tapi saya salah duga, -habis dia ngakunya akan bernyanyi dalam grup- dia pun menutup deretan lagu tersebut dengan nyanyi solo dengan sangat bagusnya, bersemangat.
Kemudian pertunjukan drama berjalan. Jujur, saya tidak mengerti detail perkataan yang diucapkan oleh para pemain. Padahal saya ada di depan. Yang bisa saya tangkap hanya inti ceritanya saja. Tapi tetap saja, pertunjukan tadi diakhiri dengan tepuk tangan dan riuh para penonton. (Saya tidak termasuk)
Setelah pertunjukan selesai, saya pun pulang -tentu setelah mengucapkan selamat pada mas Amin selaku ketua, dan Dedi karena dia yang paling saya kenal dekat di antara semua orang di sana. Dan dalam obrolan kemarin malam dan tadi pagi di kampus, setelah dia tahu bahwa saya tidak bisa benar-benar menontonya karena saya selalu tertawa, dia hanya mengatakan, "Loh, kan seneng bisa membuat orang lain tersenyum". Dedi...Dedi...
Sekarang, semua orang pada pulang. Kos-kosan sepi. Teman-teman kampus juga pada pulang. Arie, Deny, Andri pulang besok, semua anak Bandung, Dedi, Indri, dkk. Arie, mungkin ke sini pas mau mulai kuliah lagi. Andri, katanya secepatnya. Deny dan Indri, juga anak-anak Bandung, belum tahu, sama juga mungkin. Dedi, lusa sudah kesini lagi. Anak-anak kos...ga tahu deh...Oya, aku akan segera pindah kos!Doakan ya!

Sunday 16 December 2007

Hari Minggu di Kota Solo

Semalam saya memanfaatkan waktu untuk membaca dan membaca sampai tidur. Bangun jam tiga, sholat, lalu langsung mencuci baju sampai adzan subuh berkumandang. Sengaja saya mencuci jam segitu karena nanti kalau sudah agak siang, antrian mencuci akan panjang sekali. Setelah sholat subuh, saya menanak nasi.
Jam 7.30 saya siap-siap karena saya dan teman saya akan ikut Kajian Akbar 'Refleksi Satu Tahun' di F.MIPA bersama Ust.Badawi. Sebenarnya awalnya saya kemarin merencanakan ikut Bedah Buku di FE UNS, tapi tadi malam saya diberitahu si Dedi bahwa ada kajian di F.MIPA. Setelah saya pikir-pikir, saya memutuskan untuk ikut kajian saja, karena tampaknya, akan lebih bermanfaat.
Kajian tersebut molor 1 jam dikarenakan pembicara yang belum datang. Saya -tumben- tidak kesal dengan kemoloran waktu itu. Pasalnya, selama 1 jam tadi, saya jadi bisa ngobrol banyak dengan Deny. Hal yang hampir tidak mungkin saya lakukan ketika berada di kampus. Kami bercerita banyak hal. Kuliah, keluarga, organisasi, dan topik aneh -soal menikah-. Ya, paling tidak, kami bisa lebih mengenal satu sama lain.
Setelah 1 jam, acara dimulai juga. Mungkin agak 'kurang' mengena. Atau karena memang saya saja yang merasa begitu ya? Habis....sang ustadz tampaknya terburu-buru. Jadi kesannya, saya juga diburu-buru. Tapi, basically, that was ok. Ya, at least, saya tidak menghabiskan waktu percuma di kos.

Saturday 15 December 2007

JOBLESS-NEVER- MONTH

Tampaknya, bulan-bulan ke depan akan menjadi bulan super padat. Pasalnya, bulan ini saja banyak kegiatan yang harus dijalankan. Dari persiapan ujian, tugas-tugas kuliah yang masih menumpuk, persiapan debat, up-grading ESA, persiapan ESA'S Fair 2008 (yang tentu saja akan menyita hampir semua perhatian saya), dan agenda EFF -yang jujur membuat saya kewalahan-.
Hari ini ditawari seorang kakak tingkat untuk mengikuti English Debate, awalnya saya ragu,tapi akhirnya yang keluar dari mulut saya adalah kata 'Iya,saya bersedia'. Padahal hari sebelumnya, saya yang bolak-balik mencari peserta untuk mewakili fakultas saya. Ada jatah untuk 2 tim, khusus fakultas saya. Saya sudah dapat tim pertama, yang beranggotakan: Dedi, Nanik, dan Zee. Proses pelobian mereka pun agak lancar. Nanik memang langsung bilang ya, alhamdulillah....Zee, baru saja beberapa menit yang lalu mengatakan bersedia setelah saya membujuknya. Dan Dedi,yang sedang sibuk dengan pementasan teaternya- berhubung saya sudah tahu sifatnya yang suka mencoba hal-hal baru dan tak menyia-nyiakan kesempatan, juga bersedia. Walaupun tadi siang sempat hendak berubah pikiran, tapi kemudian mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri. Dedi semangat!
Dan saya? Saya adalah korban keingintahuan. Saya penasaran, soalnya sepertinya asik juga mencoba. Walupun amatir, tak apalah. Satu keputusan saja, bisa mengubah jalan hidup kita kan? Semoga bukan keputusan yang salah.

Wednesday 12 December 2007

HARI INI

Semalam untuk kedua kalinya berturut-turut, saya tertidur di lantai tanpa alas karpet ataupun kasur. Tapi masih untungnya, saya sempat menjadikan tas sebagai bantalan tidur, tak seperti malam sebelumnya yang ketiduran sewaktu menulis. Ceritanya, saya baru belajar untuk ujian syntax tadi pagi. Entah bagaimana awalnya, yang jelas, saya tertidur. Dengan badan yang sudah sangat lelah karena banyaknya hal yang harus dipikirkan dan dilakukan, saya tidak merasakan dinginnya lantai kamar kos lagi. Ya, tak peduli lagi. Saya pikir dengan badan yang lelah itu saya bisa tidur nyenyak tanpa bermimpi apa-apa, ternyata saya salah. Malam kemarin saya bermimpi berdiskusi dengan Andre Hirata -penulis Laskar Pelangi- tentang PBB yang mati fungsi, tentang pendidikan Indonesia, tentang guru, tentang pembajakan, dan tentang buku-bukunya. Alhasil, bangun-bangun saya bukannya merasa segar, tapi justru semakin lelah. Saya hanya bisa menghelas nafas, "Ya Allah..."
Ingin rasanya tidur lagi, tapi kemudian adzan subuh berkumandang. Saya sholat, beres-beres kamar dengan buku yang bertumpuk, lalu mulai menyalakan komputer untuk mengerjakan tugas. Belum jadi mengetik tugas, hp saya bunyi. SMS dari Arie. Kuliah jam pertama kosong. Oke. Saya lanjutkan mengerjakan tugas dengan agak tersendat. Di samping karena hp dari tadi bunyi terus, sms dari teman-teman yang menenyakan kabar kosng, mengabari kalau kuliah kosong, ataupun bertanya masalah tugas, juga karena tugasnya sulit. Tapi toh akhirnya selesai juga. Alhamdulillah.
Di kampus, beberapa teman sedang dan masih juga mengerjakan tugas, saya agak lega karena sudah selesai. Saya hanya bingung masalah ujian nantinya. Saya akhirnya belajar bersama seorang teman, Dyah, dan sempat bertanya pada seorang kakak tingkat -mas arif-.
Ujian datang. Awalnya enjoy sekali mengerjakan tugas, tapi setelah selesai mengerjakan, malah saya jadi bingung. Saya tadi gimana caranya mengerjakan ya, karena semua mengalir begitu saya. Saya tadinya terlalu asyik mengerjakan soal bagaikan anak kecil dapat mainan baru. Saya teliti ulang. Bingung. Tapi berhubung sudah cukup yakin, ya saya kumpulkan di waktu pengumpulan. Tepat waktu. Hehehe. Soalnya sedikit sih...tapi jawabannya yang banyak.
Setelah itu berdiskusi masalah ujian bersama teman-teman. Ada yang mengecewakan, tapi biarlah, sudah lewat ini. Sorenya nonton futsalnya anak-anak. Pertandingan antar tingkat. Lalu Dedi, di sela-sela sore tadi, menyerahkan flashdisk tercintanya, pada saya untuk meng-copy tugas silabus. Dan pada akhirnya, FD nya nyetrum. Hah...bikin kaget saja.
Dan saya tulis semua ke dalam blog deh semuanya....


Monday 10 December 2007

SUSAHNYA CARI NOVEL ORIGINAL

Berhari-hari saya berjuang mencari novel asli alias non-terjemahan. Tapi tahukah saudara-saudara sekalian? Saya tak berhasil menemukannya! Padahal saya sudah mencari ke toko buku terbesar di kota saya, Jogja, ataupun Solo. Di Gramedia, juga tak saya temukan apa yang saya cari. Padahal deadline tugas hampir datang.

Sunday 2 December 2007

CHICKEN-BASED DEPARTMENT

Sabtu, 01 Desember lalu kami, ESA (English Student Association) mengadakan acara Dialog Dosen-Mahasiswa bagi program Bahasa Inggris fakultas kami. Acara yang direncanakan dimulai pukul 08.00 tepat itu harus molor sampai jam 08.15 dikarenakan peserta DDM dari mahasiswa belum ada yang datang, hanya ada saya, Arie, dan dek Lina. Sedangkan dari dosen, ada Drs.Martono, M.A yang telah datang sejak jam 07.30. Saya tidak habis pikir pada mahasiswa. Di polling yang telah disebarkan, mereka menuntut dosen untuk tepat waktu, tapi sekarang? Justru para mahasiswa yang tidak tepat waktu. Ck..ck..ck…

Akhirnya acara dimulai juga. Pak Martono selaku ketua program, menyampaikan bahwa hendaknya DDM kali ini tidak dijadikan sebagai ajang untuk saling menyerang. Beliau mengatakan bahwa kita tidak boleh memposisikan diri layaknya ‘offense’ dan ‘defense’. Tapi hendaknya apa yang akan kita obrolkan nanti merupakan sesuatu yang bisa dilakukan demi kemajuan program kita. Ya…saya tentu setuju saja.

Acara diawali dengan presentasi hasil polling oleh Arie. Hal yang sangat mencolok dari polling tersebut adalah masalah fasilitas, kedisplinan dosen, dan validitas dosen. Pak Martono adalah orang yang cukup bijak dan terbuka bila dibandingkan dengan ketua program sebelumnya. Tentu saja saya sudah cukup mengenal beliau karena beliau adalah pembimbing akademik saya. Awal acara DDM yang tegang jadi cair setalah beliau mencoba mencairkan suasana.

Di hampir setengah jalannya acara tersebut, tiba-tiba HP saya bunyi. Saya buka, ternyata SMS dari Pak Dwi Elyono (salah satu dosen favorit kami yang kebetulan sedang sakit dan tidak bisa hadir) yang mengatakan bahwa skala penilaian akan diubah menjadi tanpa koma. Jadi hanya akan ada nilai 1;2;3;4 bukan 3.5 atau koma-koma yang lain. Saya memang pernah mendengar kabar itu, tapi saya pikir itu baru isu. Kemudian setelah membaca sms dari pak Dwi yang panjang itu, saya pun menanyakan hal tersebut kapada Pak Martono. Ternyata benar. Dan yang lebih mengecewakan lagi, keputusan itu datangnya dari DIKTI.

Yang cukup menarik adalah sms pak Dwi El berikutnya yang mengatakan,

“Mmang Diknas/DIKTI sering mngeluarkan kputusan yg ddasari cara brpikir ayam (cara brpikir trbalik). Sprti yg kita ketahui: ayam kalau ada motor mlintas, bukan mnghindar tapi malah marani (mendatangi) motor itu.”

Saya berpikir sama dengan Pak Dwi El. Bagaimana bisa nilai 3.6 dan 3.1 disamakan??? Sebenarnya DIKTI itu mikirnya gimana sih? Besok lebih baik diganti saja, bukan lagi Dinas Pendidikan Tinggi, tapi Dinas Pendidikan Berpikir Ayam Digaji Tinggi.

BEASISWA CAIR!!!

Besok pagi beasiswa cair. Rencananya mau dipakai untuk bayar kos dulu, soalnya ayah belum bisa memberi uang kos, baru tidak ada uang. Nah, masalah kebututuhan, eh, keinginan yang lain, kan bisa menunggu….

Besok rapat Divisi…Mumpung bisa ketemu staf-staf semuanya…senangnya! Sudah kangen sama adek-adek yang aneh dan narsis itu.

Can't wait to see them...