Wednesday 19 December 2007

Cerita Tentang Seorang Sahabat

Tadi malam,saya dan beberapa teman dari ESA menonton SEA Theater yang pentas drama 'A Case of The Crushed Petunias". Acaranya berjalan sukses. Banyak sekali yang datang. Acara dibuka dengan pertunjukan musik dan pembawaan lagu oleh teman-teman yang kebetulan kebagian jatah nyanyi. Di sana ada mbak Nian,mbak Astrid, Lina,Melanie, dan yang terakhir -yang paling membuat orang fokus-, Dedi. Pasalnya Dedi, malam itu tampil berbeda dari biasanya. Kata anak-anak yang pada nonton sih, 'cakep'. Hahaha, coba kalau dia tahu soal ini, pasti bisa senyum-senyum terus dia. (Tak diapa-apain pun, orang bernama Dedi itu memang akan selalu tersenyum).
Saya kebetulan, dapat tempat duduk yang paling depan. Jadi saya bisa melihat tiap detail gerakan dari para pemain. Beberapa kali Dedi melakukan insiden kecil, dan sebenarnya saya ingin ikut tertawa bersama yang lainnya, tapi saya tahan. "Tega amat" pikir saya, yang alhasil, menghasilkan senyuman yang entah berapa lama.
Awalnya, saya pikir dia tak akan bernyanyi solo, tapi saya salah duga, -habis dia ngakunya akan bernyanyi dalam grup- dia pun menutup deretan lagu tersebut dengan nyanyi solo dengan sangat bagusnya, bersemangat.
Kemudian pertunjukan drama berjalan. Jujur, saya tidak mengerti detail perkataan yang diucapkan oleh para pemain. Padahal saya ada di depan. Yang bisa saya tangkap hanya inti ceritanya saja. Tapi tetap saja, pertunjukan tadi diakhiri dengan tepuk tangan dan riuh para penonton. (Saya tidak termasuk)
Setelah pertunjukan selesai, saya pun pulang -tentu setelah mengucapkan selamat pada mas Amin selaku ketua, dan Dedi karena dia yang paling saya kenal dekat di antara semua orang di sana. Dan dalam obrolan kemarin malam dan tadi pagi di kampus, setelah dia tahu bahwa saya tidak bisa benar-benar menontonya karena saya selalu tertawa, dia hanya mengatakan, "Loh, kan seneng bisa membuat orang lain tersenyum". Dedi...Dedi...
Sekarang, semua orang pada pulang. Kos-kosan sepi. Teman-teman kampus juga pada pulang. Arie, Deny, Andri pulang besok, semua anak Bandung, Dedi, Indri, dkk. Arie, mungkin ke sini pas mau mulai kuliah lagi. Andri, katanya secepatnya. Deny dan Indri, juga anak-anak Bandung, belum tahu, sama juga mungkin. Dedi, lusa sudah kesini lagi. Anak-anak kos...ga tahu deh...Oya, aku akan segera pindah kos!Doakan ya!

No comments: