Friday 5 October 2007

Seorang Sahabat Lama: Kenangan Yang Tersisa

Menemukannya adalah anugerah bagiku. Karna saat itu,aku benar-benar sendiri di dunia dengan segala hiruk pikuknya. Sampai kemudian…ia datang dan menunjukkan padaku bahwa akan ada matahari yang selalu muncul meski telah turun hujan badai sebelumnya. Bahwa masalah akan selalu bisa dihadapi, seberapapun sulitnya.

Dan kini, meskipun ia telah pergi, tapi apa yang pernah ia berikan kepadaku menjadi sebuah kenangan indah yang tak terbeli oleh apapun. Aku mungkin tak bisa mengulanginya lagi, dan aku juga tak mau mengulanginya untuk kedua kali…Semua itu, sudah cukup bagiku.

Sahabat lama, di manapun engkau saat ini...Trimakasih telah menunjukkan bintang-bintang saat gelap malam mencekam. Trimakasih telah melantunkan bait-bait puisi hidup untukku. Trimakasih…telah menjadi satu-satunya orang yang mengulurkan tangan padaku, saat semua orang melepaskannya…

Walau ini hanya sebuah kenangan manis di masa lalu, biarkanlah aku selalu mengenangmu sebagai SAHABATKU…

Ps: duh, kok jadi agak melankolis gini ya…mungkin karena terbawa suasana kos dan badan yang ga terlalu sehat kali ya…Hehehe. By the way, terlepas dari keadaan saya saat menulis ini, saya benar-benar menucapkan terima kasih pada semua sahabat saya. With you, I’ll be something; without you, I’ll be something too, and that’s because of you.

Kabut, kamar kos

10.23pm/04-10-07

Me

No comments: