Tuesday 6 November 2007

Romantisme Musim Hujan

Hujan sudah turun. Rasanya sejuk sekali udara setelah hujan. Kalau orang Jawa bilang, namanya bau angpo. Bau angpo itu adalah bau yang tercium akibat tanah yang terkena air hujan. Buatku, angpo sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi kalau hujan yang turun menghantarkan angpo adalah hujan yang rintik-rintik atau gerimis, bukan hujan lebat yang disertai angin kencang. Rasanya sungguh menyejukkan hati.

Nah, kalau di artikel Kompas beberapa waktu yang lalu ada yang berjudul Romantisme Sang Belalang, maka di UNS kami menikmati Romantisme Musim Hujan. Ketika musim hujan datang, bunga-bunga kecil kuning berguguran bak di negeri Jepang. Semua pejalan kaki, pengendara sepeda motor, pengemudi mobil, seolah mengalami slow motion. Mereka berjalan melambat, sekali-kali menengadah, menimati suasana yang jarang kami dapati di hari biasa. Rasanya juga semua orang jadi melankolis, lembut, peka, dan tersenyum dengan manisnya. Sungguh dahsyat pengaruh musim hujan ya…

Setiap musim hujan datang, rasanya jadi kangen pada teman yang jauh di mata, dan entah di mana : )

Jadi ingat lagunya Opik ya, yang judulnya Satu Rindu. Kurang lebih begini liriknya:

Hujan...

Kau ingatkan aku pada satu rindu

Di masa yang lalu

Saat mimpi masih indah bersamaku

Terbayang satu wajah,

Penuh cinta,penuh kasih...

Terbayang satu wajah,

Penuh dengan kehangatan...

Oh Ibu...

Hanya bedanya, lagu ini bercerita tentang kerinduan pada ibu...Hehe. Ada yang sedang rindu dengan seseorang nun jauh di sana?

PS: Maaf atas pemilihan judul untuk postingan kali ini. Hehe.

Selamat datang musim hujan…Kau sudah dinanti-nantikan ribuan petani di desa seberang. Karena kalau kau tak datang, mereka tak bisa mulai musim tanam : )

3 comments:

senny d'ordinary said...

gue seneng banget sama hujan...


bukan... bukan karena romantismenya tapi karena... gue selalu tidur nyenyak klo hujan turun. dingin soalnya huehehe

turabul-aqdam said...

aku sedang termenung melihat hujan, males ga bisa maen di luar.
tiba-tiba ibu dah di sampingku dan bilang, "lihat ada bebek.."

setelah kucari-cari, ya ternyata ada bebek dari plastik kecil mengapung di atas air.

dia bilang "banyak keindahan dari hal-hal kecil." lalu kami terdiam.

saat itu umurku sekitar 6 tahun. saat itulah aku belajar mencerap keindahan kecil dalam tiap detik hidup.

aku suka hujan, karena mengingatkanku pada ibu, dan pada Dia (tempat kembalinya ibuku.. tempat kita akan kembali) :)

f.dian ardi wulandari said...

ordinary-girl:baru sempet buka blog. Iya sama!kalau sedang hujan, tidur jadi nyenyak.

aqdam: mengenang masa kecil deh...jadi kangen